Sabtu, 02 Juli 2011

mampukah ku menjadi wanita shalihah

Aku ingin menjadi wanita yang cerdas, walau mungkin aku tak kan pernah sanggup menyamai Ibunda Aisyah

Aku ingin menjadi wanita yang Sabar seperti Fatimah Az-Zahra, sabar dalam setiap keadaan

Aku ingin menjadi wanita yang Tegar seperti Ummu Sulaim, TEgar dalam menghadapi segala cobaan hidup

Aku ingin menjadi wanita yang Lembut, walau aku sadar tak kan sanggup aku menjadi selembut Ibunda Khadijah

Aku ingin menjadi wanita yang berani seperti Ibunda Shafiyah, berani mengatakan yang benar itu adalah benar dan yang bathil itu bathil.

aku hanya wanita biasa

Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak.. Terimakasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih.. Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna. Karenanya ku ingin... kau tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah.. Kepadamu yang akan memilihku kelak.. Aku tak sebijak bunda Khadijah.. Karenanya ku ingin kau tahu, aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu.. Duhai kau yang telah memilihku kelak.. Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek. Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur, menyiapkan makan untuk kau dan malaikat-malaikat kita nanti -insya’Allah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita, agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.. Ataukah kau akan menemukanku terkantuk-kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatanku.. Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak.. Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, Ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu.. Maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya pelukan dan belaianmu.. Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadamkan segala resahku.. Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambah rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya.. Maka jangan kau membentakku karena telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada malaikat kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi.. Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak.. Ketahuilah, aku tak secerdas Aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke Jannah-Nya, agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.. Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku.. Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah, yaitu rasa cintaku padamu.. Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu.. Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanitasempurna.. Maafkan aku karena aku bukan putri.. Aku hanya wanita biasa..

jangan patahkan sayapmu

Ukhti, aku selalu mengagumi sayap-sayapmu yang tak pernah berhenti mengepak dan senantiasa terbang tinggi dan kian tinggi. Kecepatan dan gelombang ruhiyahmu pun sangat luar biasa. Dirimu, aktivis dakwah yang tak pernah kenal henti berjuang, dinamis, dan haroki, mewakili mottomu tentang jangan pernah diam dan berhenti bergerak, karena diam dapat mematikan.

ukhti...

Wanita itu lebih mahal daripada harta simpanan dan lebih berharga daripada kekayaan
Berbahagialah dengan kehidupan sebelum kematian datang menjemput Petiklah semua bunga kehidupan sebelum angin datang merontokkannya.
Pernah engakau mendengar kisah tentang istri Shahih Ibn Hay? Ia adalah seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan memliki dua putra.Disebutkan ,ketika keduanya telah tumbuh dewasa,wanita shalehah ini senantiasa ini senantiasa mengajarkan kepada mereka tentang ibadah,ketaatan pada Allah, dan shalat malam.

muslimah sejati

muslimah sejati bukan dilihat
dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata.
wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil,
tetapi muslimah sejati dilihat
dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi

muslimah sejati juga tidak dilihat
dari bentuk tubuh badannya yang mempersona,
tetapi dilihat
dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu.

Jumat, 01 Juli 2011

pesan untuk ukhti...

✿Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho Tuhanmu,mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai fashion atau gaya jaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang di idamkan bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan

Wahai Muslimah ku tahukah dikau…

Wahai Muslimah ku tahukah dikau….

Bidadari itu jelitawan yang sangat mekar,
Riasnya indah lagi memukau,
Lentuknya tertib lembut gemalai,
Nur kasihnya terang cemerlang terpancar,
Serba sempurna akhlak gemilang.

“Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”.

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya,
“Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”.

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum : Anakku …

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,
tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

wahai ukhti,,,

wahai ukhti dirimu terlalu cantik
apakah layak apakah rela jika kecantikanmu dipamer diperlihatkan oleh orang yang bukan muhrim seperti barang obral
wahai ukhti dirimu terlalu berharga
lalu kenapa dirimu berdandan berlebih-lebihan hingga kamu sengaja membuka auratmu supaya dilihat cantik & menawan, yang mana yg dinamakan berharga, sedang...kan yg berharga itu telah hilang dari dirimu
wahai ukhti dirimu terlalu indah & suci
kumandang adzan memanggil kenapa dirimu terlalu sibuk dengan urusanmu,
engkau lebih memilih mempercantik wajah dengan kosmetik daripada dengan air wudhu